Minggu, 19 Februari 2012

Arti seorang sahabat


SAHABAT……

 Ia memberi tanpa kata-kata, tanpa menepuk dada.”

            Sabtu pagi. “Amru … dipanggil kepala sekolah!” lagi-lagi namaku dipanggil. Aku sudah tahu apa yang akan disampaikan Kepala Sekolah. Bulan lalu Bu Isti wali kelasku memanggil menyampaikan salam untuk orang tuaku untuk segera membayar biaya SPP-ku yang sudah nunggak hampir 6 bulan. Sebulan sebelumnya bahkan bagian Tata Usaha sudah berkali-kali memanggilku hingga semua teman-teman tahu setiap kali aku dipanggil pasti urusannya dengan soal bayaran sekolah.
Sejak orangtuaku bercerai dan aku memutuskan untuk ikut ibu setahun yang lalu, kondisi ekonomi keluargaku memang semakin terdesak. Terlebih sejak ayah menyetop kiriman uang yang seharusnya menjadi kewajibannya 6 bulan lalu. Ibu yang hanya lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama) menggunakan kemampuannya mengetuk satu persatu pintu orang-orang berada dan menawarkan jasanya untuk mengajar ngaji anak-anak mereka. Akibat kebutuhan yang mendesak itulah, ibu selalu kehabisan uang untuk biaya sekolahku, juga adik-adikku.
Ada Wicaksono, kami memanggilnya Sony, di kelas ia selalu menjadi biang keributan, sering membuat onar dan tidak jarang berbuat usil terutama kepada perempuan. Hampir semua anak dikelas tak menyukainya, selain ia juga sombong.
Ia sangat suka pamer jika mempunyai barang-barang bagus yang baru dibelikan orangtuanya, seperti sepatu dan tas. Dilihat dari merk-nya sih, jelas tidak murah, bagus pula modelnya. Aku tak pernah iri kepadanya, hanya saja yang membuat aku membencinya lebih karena ocehannya setiap petugas tata usaha memanggilku. “Pinter-pinter nunggak…” atau sindiran lainnya.
Sore menjelang Ashar, dengan langkah gontai aku memasuki teras rumah. Kulihat ibu sedang menyapu lantai. Sejak dalam perjalanan pulang sudah kuputuskan untuk tidak menyampaikan surat panggilan kepala sekolah agar tidak menjadi beban pikiran Ibu. Lagi pula mulai besok sampai minggu depan sekolah libur.
Satu minggu sesudah jadwal masuk aku masih belum mau ke sekolah. Aku ‘membohongi’ ibu dengan mengatakan bahwa libur sekolah diperpanjang. Hingga akhirnya Fauzan, seorang temanku datang dan mengajakku ke sekolah. Ada yang lain di sekolah, petugas TU yang biasanya tak pernah senyum kepadaku, hari ini begitu ramah. Di kelas, tak ada yang berubah kecuali Sony, teman- teman bilang ia telah berubah setelah mengikuti pesantren kilat selama liburan yang lalu. Tak ada lagi kesombongan dan sifat usilnya.
Itu dua belas tahun yang lalu, saat aku masih duduk dibangku SMA kelas 2. Kini aku tak pernah bertemu lagi dengan mereka, orang-orang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Yang kutahu cuma satu, Fauzan, teman sekolahku dulu kini menjadi salah satu staf dalam perusahaan yang aku dipercaya menjadi General Managernya. Satu bulan lalu saat acara syukuran dikantor atas dipercayanya aku menjadi GM, Fauzan membisikkan sesuatu yang membuatku menitikkan airmata. “Masih ingat Sony? Dia menjual tas dan sepatu barunya untuk melunasi tunggakan biaya sekolah kamu dulu”
Sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta, ia mempunyai mata pandang yang mampu menembus relung kebisuan sahabatnya. Ia memberi tanpa kata-kata, tanpa menepuk dada.
Saudaraku, mungkin sepanjang perjalanan hidup kita pernah ada orang- orang yang menjadikan dirinya batu pijakan sehingga kita bisa melangkah maju dan lebih jauh. Meski cuma batu kecil, namun keberadaannya mungkin telah menyelamatkan kita dari jurang kejatuhan yang melumpuhkan. Sayangnya, seringkali kita tak pernah menengok batu-batu pijakan itu dan melupakannya.

v Arti seorang sahabat

Teman, sahabat... Beberapa tahun lalu, kita akan menemukan mereka dari aktivitas sosial secara langsung. Misalnya saja mereka tinggal sebagai tetangga, mereka teman sekolah, teman kuliah atau teman kerja. Tetapi sekarang, Anda bisa menemukan orang yang benar-benar asing masuk ke dalam daftar teman Anda. Coba buka akun jejaring sosial Anda, ada berapa banyak teman yang belum pernah bertatap muka langsung dengan Anda?

Tidak salah kok punya teman dari dunia maya, apalagi jika mereka punya hobi yang sama, punya pengalaman yang bisa dibagi, punya pengetahuan yang bisa bermanfaat. Banyak pertemanan dunia maya yang berakhir menjadi persahabatan sesungguhnya. Apakah mereka bisa menjadi sahabat sejati? Bisa iya, bisa tidak. Karena sahabat sejati dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.

Sebagai seorang perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang sahabat, terlebih lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin siapa diri Anda. Masalahnya, dengan banyaknya kehadiran orang-orang baik dalam kehidupan Anda (baik dari pertemuan langsung atau dunia maya), ternyata tidak semua bisa menjadi sahabat sejati Anda. Apakah mereka hanya teman berbagi kesenangan dan pengetahuan belaka, atau bisa menjadi soulmate Anda?

Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya


Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, "Berat badan kamu naik ya?" atau "Ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri. Tidak jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan Anda bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak pantas untuk Anda.

Jengkel? Jangan lagi. Mereka tidak sedang menjatuhkan Anda. Mereka mengatakan hal yang sesungguhnya sekalipun terkesan menyakitkan du hati Anda. Mereka mengatakan sesuatu yang terkesan 'dingin' tetapi mereka melakukan itu untuk menunjukkan kepedulian yang sangat besar bagi Anda. Lebih baik sahabat sendiri yang mengatakan ada cabai di gigi Anda ketimbang Anda keliling kota dengan cabai terselip di antara gigi tanpa sadar. Iya bukan?

Sahabat Sejati...
Mengantar Anda Menggapai Impian


Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka tidak akan menghakimi atau mengkritik Anda. Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat Anda tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian Anda, apa yang sebenarnya yang Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui orang tua Anda sendiri).

Bersama mereka, Anda bisa mendapat motivasi dan dorongan yang kuat untuk menggapai impian Anda. Anda juga demikian, menjadi penopang impian sahabat Anda. Saling mendukung, saling percaya dan saling mengingatkan, tanpa sikap menghakimi. Mereka bisa menjadi kotak untuk menampung impian Anda, sekaligus tempat mencurahkan air mata saat impian Anda tak tercapai dan melambung terlalu tinggi untuk diraih.

Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun


Mungkin Anda pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda, ini wajar. Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari Anda. Tidak mengharap Anda akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka hanya ingin berbagi bersama Anda dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.

Sekalipun Anda dalam kondisi susah, melarat, jatuh miskin dan tidak memiliki apapun, mereka akan ada di samping Anda, masih menjadi sahabat yang sama baiknya seperti pada saat Anda sukses dan bahagia. Mereka selalu membagi energi, pikiran, waktu, tenaga dan berbagai hal lain untuk Anda. Tidak mudah melakukan semua itu tanpa imbalan, mereka adalah harta yang harus Anda jaga.

Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Anda


Mereka menerima apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka tidak akan meminta Anda untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin mereka akan mengingatkan Anda bila terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka melakukan itu untuk kebaikan Anda. Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak berteriak kurang ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka melakukannya untuk kebaikan Anda.

Jika Anda tidak suka dengan pilihan film kesukaannya, mereka tidak akan memaksa Anda untuk menonton film tersebut. Jika Anda tidak suka rumah makan kesukaan mereka, mereka akan lebih memilih mengunjungi rumah makan itu seorang diri tanpa mengajak Anda, karena mereka tahu bahwa Anda tidak suka. Mereka menghormati Anda, keputusan Anda dan hal-hal yang tidak Anda suka. As simple as that.

Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda


Banyak orang yang tampak mendengarkan Anda dan bersimpati, tetapi hanya itu saja, kemudian mereka berlalu. Tetapi seorang sahabat tidak melakukannya, mereka mendengar apapun yang Anda katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam. Saat Anda mencurahkan hati dan pemikiran Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda. Melihat mimik wajah Anda, menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat Anda berbohong.

Sangat sedikit orang yang mau mendengarkan Anda hingga mendalam, ini bukan pekerjaan mudah. Karena lebih banyak orang yang akan menghakimi dan mengkritik Anda, itu lebih mudah daripada mendengarkan. Sahabat Anda akan selalu mendengarkan Anda tanpa kritik. Karena itu, Anda lebih membutuhkan satu orang sahabat sejati yang mau mendengarkan Anda dibandingkan hanya bersenang-senang dan terlihat cool dengan beberapa orang, tetapi sebenarnya Anda kesepian.

 Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…


Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.


Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.


Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.


Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.


Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.


Beberapa hal seringkali menjadi penghancur
persahabatan antara lain :
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.
Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”**

Minggu, 12 Februari 2012

Mengatasi Masalah

MENGATASI MASALAH

Pemecahan masalah adalah salah satu kemampuan yang diduga membedakan manusia dari hewan lain. Meskipun banyak makhluk dapat memecahkan masalah, dan beberapa bahkan menggunakan alat-alat, manusia adalah makhluk yang hanya menciptakan teknologi baru untuk memecahkan masalah.
 
Misalnya, masalah untuk mendapatkan dari titik A ke titik B lebih cepat dari satu bisa berjalan. Selama ribuan tahun satu-satunya cara manusia bisa pergi ke mana pun adalah untuk berjalan. Kemudian seseorang naik di atas kuda, dan tinggal cukup lama untuk menyadari kuda berlari lebih cepat dari seseorang, dan bisa pergi ke suatu tempat cukup cepat. Tapi, solusinya tidak banyak berbeda dari kutu menumpang pada kucing pergi ke suatu tempat lebih cepat. Jadi ini bukan solusi teknologi.
Tapi, suatu hari seseorang memutuskan kuda memiliki keterbatasan tertentu, seperti marah sakit di kali, dan menemukan mesin uap, dan kemudian kereta. Ini adalah inovasi teknologi untuk masalah yang kemudian menciptakan masalah kereta berjalan ke dalam bus sekolah di perlintasan kereta api.
Jadi, dengan contoh-contoh lain dari solusi masalah menciptakan lebih banyak masalah untuk memecahkan, dibuat Peraturan Pertama Problem Solving:

 

Solusi untuk masalah akan menciptakan lebih banyak masalah baru.

Contoh terbaik dari Peraturan Pertama adalah mobil, yang diciptakan untuk menggantikan kuda. Kita bisa pergi lebih jauh dan lebih cepat di mobil dari pada kuda, namun kami harus menghabiskan uang dalam jumlah besar membangun jalan yang lebih baik untuk mobil, dan menciptakan kesempatan baru yang luas bagi orang untuk menipu satu sama lain dalam menjual dan memperbaiki dari mobil.
Ketika dihadapkan dengan suatu masalah untuk dipecahkan, masalah sentral adalah untuk mengidentifikasi semua masalah lain yang akan dibuat dengan solusi. Jarang apakah ada yang melakukan hal ini. Saksi penemuan bom atom. Masalah yang dipecahkan pada saat itu adalah bagaimana untuk menjatuhkan 2 juta ton bom di Jepang menggunakan sedikitnya jumlah pesawat untuk mencapai tujuan ini. Sebelum bom atom, butuh 1.000 B-29s untuk menjatuhkan 200.000 ton bom di kota Jepang. Bom atom diperbolehkan satu pesawat untuk melakukan pekerjaan dari 1.000. Ini adalah sejauh pemikiran pergi pada bulan Juli 1945 ketika keputusan dibuat untuk nuke Hiroshima dan tiga kota Jepang lainnya.
Sedikit yang orang menganggap bahwa bom atom suatu hari nanti dapat dimasukkan ke dalam koper dan disampaikan oleh Federal Express untuk sebuah kota.
Pemecah masalah benar-benar mahir akan melihat semua ekstrapolasi potensi solusi, dan mengidentifikasi beberapa masalah baru yang akan dibuat dengan solusi. Benar dilakukan, ini peramalan masalah konsekuensial akan menjaga pemecah masalah sepenuhnya bekerja untuk hidup, karena solusinya hanya akan melahirkan masalah lain untuk memecahkan.
Masalah hanya memiliki dua ruang untuk tahun ini dalam komputer menyebabkan masalah Y2K adalah contoh spektakuler dari pemecahan satu masalah dan menciptakan kesempatan kerja yang luas bagi orang untuk memecahkan masalah konsekuensial dari akhir peradaban seperti yang kita kenal.
Jadi, aturan kedua dari pemecahan masalah:

Solusi untuk masalah harus memaksimalkan kerja.
<="" p="">
Mungkin manusia masalah pertama yang dihadapi, yang menghasilkan evolusi intelijen, adalah bagaimana untuk tinggal di pohon. Alasan sebagian besar dari kita memiliki mimpi buruk tentang jatuh adalah bahwa nenek moyang kita jatuh dari pohon banyak. Kami adalah monyet yang tidak baik tidur di anggota badan. Jadi kita harus bertahan hidup di tanah, dengan semua harimau gigi pedang jahat dan semacamnya.
Begitu kami sadar kami terjebak di tanah, kita menghadapi masalah yang masih hidup. Makanan, misalnya. Bagaimana seseorang membunuh seorang raksasa? Sekelompok orang mengejar raksasa dari tebing. Bayangkan beberapa masalah kuno solver mencoba membujuk suku untuk mengejar sebuah makhluk kali ukuran mereka?
Masalah kuno yang mudah untuk dipecahkan. Membutuhkan makanan? Bash sesuatu dengan batu. Butuh tempat tinggal? Cari sebuah gua.
Tapi sebagai manusia berevolusi, begitu pula kompleksitas masalah kita. Semakin cerdas kita menjadi, masalah semakin kita mampu mengerti. Yang tidak diketahui adalah yang berevolusi pertama ... kecerdasan untuk mengidentifikasi masalah lebih, atau adanya masalah yang lebih dibutuhkan evolusi kecerdasan untuk menyadari mereka.
Keluar dari hujan atau salju untuk tidur berevolusi dari menemukan sebuah gua untuk membeli rumah di lingkungan yang tepat dan mendapatkan hipotek benar-benar baik.
Dan dengan meningkatnya jumlah masalah, juga datang makin banyaknya solusi alternatif. Dengan demikian, memilih solusi untuk diterapkan pada masalah menjadi masalah.
Pertimbangkan kisah Adam dan Hawa. Ini adalah kisah tentang pemecahan masalah dan kecerdasan. Ketika Hawa memakan apel itu, dia memecahkan masalah dan mengambil risiko. Pesan di sini bukanlah bahwa Hawa makan apel, tapi itu ular tersebut mengatakan tidak, dan dia pula. Pertimbangkan ular sebagai metafora untuk kecerdasan. Memahami konsekuensi dari tindakan seseorang. Manusia jatuh dari kasih karunia binatang yang tidak berpikir tentang konsekuensi dari tindakan mereka, ke dalam cita rasa, di mana kita lakukan. Atau mungkin kita berkembang melampaui hewan ke dalam kesadaran di mana kita dianggap masalah dan solusi alternatif.
Pernah cerdik, manusia diciptakan konsultan untuk mencari tahu tidak hanya apa masalahnya yang perlu dipecahkan, tetapi solusi untuk diterapkan pada masalah.
Jelas orang-orang gua tidak menyewa konsultan untuk mencari cara untuk membunuh raksasa. Tapi kita tidak bisa memecahkan masalah hari ini tanpa menyewa konsultan untuk mendefinisikan masalah, semua pemangku kepentingan dalam masalah, dampak lingkungan dan sosial dari alternatif solusi, dan yang solusinya adalah yang terbaik dalam peningkatan jumlah variabel.
Dengan demikian, semakin banyak manusia memecahkan masalah mereka makanan dan tempat tinggal dengan membantu manusia lain dalam mendefinisikan masalah dan menganalisis solusi alternatif. Allah harus geli pada kemajuan evolusioner. Kemudian lagi ular itu mungkin adalah konsultan pertama.
***
CARA MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Salah satu langkah yang sangat penting dalam mencari tahu apa masalah adalah melibatkan mengidentifikasi siapa yang marah pada sesuatu dan apa sesuatu itu. Misalnya, jika pasangan Anda kesal pada Anda pulang jam 3 pagi hari, Anda dapat dengan mudah melihat siapa dan apa.
Pendekatan lain adalah untuk mengidentifikasi apa yang tidak bekerja dengan baik. Misalnya, jika Anda menyalakan saklar di rumah Anda dan Anda mendapatkan cahaya, tidak masalah Anda adalah kurangnya listrik.
Sayangnya, banyak orang tidak dapat menemukan definisi yang paling sederhana dari masalah.

Suatu masalah selalu didefinisikan sebagai hal yang paling jelas.
Dengan pendekatan ini:

Solusi terbaik adalah selalu hal yang paling jelas juga.
Ini telah dinyatakan sebagai pokok KISS - tetap sederhana dan bodoh.
Salah satu wajah masalah / solusi manusia yang paling umum situasi adalah menemukan benda hilang.
<> "Saya sudah kehilangan kunci mobil saya." Sebuah pernyataan masalah yang jelas, sebagai lawan dari "saya tidak bisa mendapatkan mobil saya mulai."
Kunci, dan paling objek lain mematuhi hukum gravitasi, yang berarti mereka tidak akan bergerak sendiri. Jadi untuk tersesat, mereka harus dibawa ke titik hilang.
Aku punya teman yang kehilangan $ 20.000 kasir memeriksa hutang kepada pembawa pada permintaan. Masalah serius jika memang ada. Jadi saya menyarankan bahwa orang tersebut kembali ke tempat mereka yakin mereka memiliki cek (bank) dan menelusuri kembali gerakan mereka ke titik di mana mereka menyadari cek itu hilang. Ini mengambil beberapa argumen. Namun, setelah orang tersebut dimulai pada pada retracement, mereka menemukan cek, yang telah jatuh dari folder dan berbaring di tanah. Gravitasi. Sayangnya, saya tidak mendapatkan persentase dari cek itu.
Teman lain, ketika dihadapkan pada ketersesatan dari sesuatu, segera melompat ke kesimpulan bahwa orang lain bertanggung jawab. "Tukang cuci saya harus mencuri perangko saya." No Perangko hanya hilang. Bila lokasi dari perangko yang menelusuri kembali dari titik terakhir kepemilikan mereka muncul tepat di mana mereka telah dimasukkan ke, dan dilupakan. Tidak membersihkan partisipasi wanita.
Para kehilangan hal secara konsisten mengidentifikasi masalah lain ... yang satu terus kehilangan sesuatu. Ada solusi yang jelas, menempatkan barang-barang di tempat yang sama sepanjang waktu.
Kecuali satu memiliki memori benar-benar sangat baik, penempatan acak barang-barang seperti kunci mobil seseorang secara konsisten akan menghasilkan hasil satu kunci yang "hilang".
Namun, tindakan penempatan acak hal (yang biasanya menjadi hilang), adalah semacam masalah yang hanya konsultan akan bekerja. Berapa banyak pasangan telah mencoba untuk memberitahu rekan-rekan mereka solusi ini, tidak berhasil? Yang menjadi masalah lain, akhirnya menimbulkan perceraian. Orang harus membayar orang lain untuk memberikan saran ini.
Seperti yang dapat dilihat, masalah sederhana kehilangan kunci seseorang pada hasil secara sering di lain Aturan Problem Solving:

Solusi kaskade ke dalam konflik.
Yang membawa kita ke pertanyaan utama dalam pemecahan masalah .... masalah bahkan harus diselesaikan?
Mengetahui bahwa solusi untuk masalah menciptakan lebih banyak masalah, yang kaskade ke dalam konflik, kita harus duduk dan memutuskan apakah atau tidak untuk mengabaikan masalah awal.
Hal ini sangat sulit untuk dilakukan, karena manusia terprogram masalah mengidentifikasi dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Itulah mengapa manusia diciptakan permainan komputer yang dapat dimainkan pada Apel.
Banyak orang telah menghabiskan ribuan dolar belajar unsur penting untuk hidup bahagia .... untuk mengatakan "tidak nya masalah saya."
Jadi pasangan Anda selalu lupa dimana dia meletakkan kunci mobil. Jadi apa? Jangan pernah menawarkan untuk membantu memecahkan masalah ini. Ini bukan masalah Anda.
Satu-satunya saat untuk mencoba memecahkan masalah orang lain adalah ketika mereka mempekerjakan Anda untuk melakukannya. Dengan demikian, tujuan menggunakan pemecahan masalah untuk memaksimalkan kerja. Ini adalah bentuk tertinggi dari evolusi kecerdasan manusia. Atau mungkin yang terendah, karena seni ini biasanya dipraktekkan oleh pemerintah.                    

Inventarisasi Masalah ANDA
Suatu hal yang sangat berguna untuk lakukan adalah membuat daftar masalah Anda yang Anda pikir perlu dipecahkan. Kemudian memutuskan dalam setiap kasus ... apakah benar-benar masalah Anda, atau itu masalah orang lain.
Ini disebut Pengurangan Masalah.
Menggunakan Pengurangan Soal mengurangi jumlah solusi yang Anda butuhkan.
Untuk masalah yang tersisa, pertimbangkan setidaknya dua solusi altertaive.
Misalnya, jika masalah Anda adalah biaya hidup Anda melebihi pendapatan Anda, ada dua solusi yang jelas .... meningkatkan pendapatan Anda, atau mengurangi biaya hidup Anda.
Pada titik ini, membuat daftar solusi alternatif untuk setiap solusi.
Misalnya, untuk solusi "meningkatkan penghasilan Anda", Anda dapat:
(A) Dapatkan pekerjaan yang lebih baik
(B) Rob bank
(C) Mulai sebuah perusahaan internet
(D) Beli tiket lotere
(E) Dapatkan pekerjaan kedua
Anda harus mencoba untuk datang dengan setidaknya 10 solusi yang mungkin.
Kemudian, mengevaluasi probabilitas keberhasilan untuk setiap solusi. Sebagai contoh, memenangkan lotere adalah tentang peluang 1 dalam 20 juta. Rendah probabilitas. Merampok bank mungkin akan tanah Anda di penjara. Akhirnya, Anda mungkin kehabisan solusi probabilitas tinggi, yang berarti Anda juga harus menambahkan solusi lagi untuk daftar, atau pergi ke kategori lain ... mengurangi biaya hidup.
Dalam kategori yang Anda bisa datang dengan setidaknya sepuluh cara untuk mengurangi jumlah yang Anda belanjakan. Tapi kemudian, mempertimbangkan probabilitas keberhasilan masing-masing. Berapa kali Anda terputus layanan kabel Anda untuk menyimpan uang, hanya mengembalikan ketika perang baik berikutnya adalah di HBO?
Masalah dengan masalah di sini adalah bahwa akhirnya beberapa bank akan mengirimkan kartu kredit, dan Anda akan memecahkan masalah Anda dengan berlari lebih banyak utang.
Yang akan diselesaikan saat bank lain mengirim kartu kredit baru, sehingga Anda dapat "menyeimbangkan mentransfer" utang kartu lama ke yang baru.
Anda tentu saja bangkrut, yang merupakan cara Amerika mulai lagi dari awal, yang bank-bank ingin membuat lebih sulit untuk dilakukan karena semua orang menggunakan kartu kredit mereka untuk memecahkan masalah pendapatan tidak cukup untuk memenuhi biaya.
Bayangkan Hawa meraih kartu kredit bukan apel.


KESIMPULAN
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya dimulai dengan monyet yang terus jatuh dari anggota badan. Apa yang telah kita capai dalam 2 juta tahun evolusi dalam pemecahan masalah adalah untuk menemukan anggota badan baru jatuh dari.



Jumat, 10 Februari 2012

silaturahmi menurut pandangan islam


Yuk Silaturahmi

Kalimat silaturahmi berasal dari bahasa Arab, tersusun dari dua kata silah yaitu, alaqah (hubungan) dan kata al-rahmi yaitu, Al-Qarabah (kerabat) atau mustauda Al-Janin artinya “rahim atau peranakan”. (Al-Munawwir, 1638, 1668) kata Al-Rahim seakar dengan kata Al-Rahmah dari kata rahima “menyayangi-mengasihi”. Jadi secara harfiyah Silaturahmi artinya “Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang”.
Al-Raghib (ayat 191) mengkaitkan kata rahim dengan rahim Al-marah (rahim seorang perempuan) yaitu tempat bayi di perut ibu. Yang bayi itu punya sifat disayangi pada saat dalam perut dan menyayangi orang lain setelah keluar dari perut ibunya. Dan kata rahim diartikan “kerabat” karena kerabat itu keluar dari satu rahim yang sama.
Al-Raghib juga mengutip sabda Nabi, yang isinya menyebutkan, ketika Allah SWT  menciptakan rahim, Ia berfirman, “Aku al-Rahman dan engkau Al-Rahim, aku ambil namamu dari namaku, siapa yang menghubungkan padamu Aku menghubungkannya dan siapa yang memutuskan denganmu Aku memutuskannya”.
Ini memberi isyarat bahwa rahmah-rahim mengandung makna Al-Riqqatu (belas-kasihan) dan al-Ihsân (kedermawanan, kemurahan hati).
Ini sejalan dengan pendapat Abdurrahman Faudah (13) yang menyebutkan, “Rahmah adalah belas kasihan dalam hati yang menghendaki keutamaan dan kebaikan”.
Dengan makna di atas, secara harfiyah arti silaturahmi dapat dikatakan pula, menyambungkan kasih-sayang atau kekerabatan yang menghendaki kebaikan. Dan secara istilah makna silaturahmi, antara lain dapat dipahami dari apa yang dikemukakan Al-maraghi (1971, V:93) yang menyebutkan, “Yaitu menyambungkan kebaikan dan menolak sesuatu yang merugikan dengan sekemampuan”.
Selain itu kalimat silaturahmi merupakan uslub Qur’ani, bahasa Al-Qur’ân, bahasa yang digunakan oleh Rasul Saw. Tentu tidak ada bahasa Arab yang lebih baik kecuali bahasanya Al Quran, bahasanya yang digunakan oleh Nabi, bukan bahasa Arab Ashriyah (modern) bukan pula bahasa Arab Amiyah (bahasa Arab pasar) Alquran telah mengisyaratkan tentang hal itu, antara lain firman Allah SWT, dalam Al-Ra’du 21.
Terhadap lafadz Yashiluna para mufashir, seperti Al-Maraghi (V:93) Mahmud Hijazi (II:228) dan Shawi (II:336) Jalaludin al-Syuyuthi (IV:637) tidak berbeda pendapat, bahwa yang dimaksud adalah yashiluuna arrahmi menyambungkan kekerabatan, kasih sayang yang merupakan haq semua hamba.
Dan kata Arrahmi ditunjukan pula oleh al-Kahfi dalam ayat 81 dengan kalimat Aqrabu rahman lebih dalam kasih sayangnya) Jadi silaturahmi itu bahasa Al Quran. Sementara kalimat silaturahmi yang disabdakan oleh Nabi dan sebagai bahasanya Nabi, banyak kita jumpai dalam hadits-hadits, antara lain: “Asra’ul khaira tsawaaban albirra wa shilatur rahmi.” kebaikan yang paling cepat balasannya, yaitu berbuat kebaikan dan silaturahmi.
Seperti telah disebutkan di atas, kata al-rahmi erat kaitannya dengan wanita, yaitu, rahimnya seorang ibu, tempat janin dalam perut seorang wanita. Wanita pada masa Arab Jahili dipandang rendah tidak bernilai, karena itu bayi wanita yang baru lahir dari perut seorang ibu, mereka bunuh. Dan seorang ibu yang ditinggal mati oleh suaminya, dipandang harta pusaka yang dapat diwariskan kepada ahli warisnya.
Silaturahmi yang diperintahkan Allah Swt, tidak dapat dilepaskan dari tugas Rasul untuk melakukan (tazkiyah) pembersihan, yaitu dalam hal ini tazkiyah al-akhlak (Pembersihan prilaku) yang kotor yang dilakukan Arab Jahili, yang memandang wanita tidak benilai Maka untuk itu, Allah dan Rasulnya melarang membunuh anak wanita atau laki-laki, dalam firmannya Al-Anam: 151, dan melarang menjadikan wanita sebagai harta pusaka, dalam firmannya An-Nisa: 19.
Dalam hal berbakti, berbuat kebaikan, menghubungkan tali kekerabatan/silaturahmi, Islam memperhatikan terlebih dahulu kepada wanita. Dengan kata lain silaturahmi mengandung makna “Mengangkat derajat wanita” yang dulu direndahkan oleh orang Arab Jahili.
Hal ini sebagaimana terungkap dalam beberapa hadits Nabi, antara lain, Khalid bin Ma’dan berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, sesungguhnya Allah mewasiatkanmu (berbuat baik) kepada ibumu (3X) Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya mewasiatkanmu (berbuat baik) kepada bapakmu (2X) kemudian bersabda, Ia wasiatkan kepadamu (berbuat baik) kepada yang lebih dekat lalu pada yang lebih dekat. (Ibnu Majah)
Dan dalam keterangan lain dari Abi Ramtsah ia berkata: Aku sampai pada Rasulullah, lalu aku mendengar ia bersabda: Berbuat baiklah kepada ibumu, dan bapakmu dan saudara perempuanmu dan saudara laki-lakimu kemudian kepada yang lebih dekat padamu lalu kepada yang lebih dekat padamu (Shahihain).
Dalam Islam, diajarkan pula silaturahmi kepada orang yang telah meninggal, yaitu dengan cara menghubungkan kasih sayang kepada saudara orang yang telah mati yang masih hidup. Dalam sebuah hadits Ibnu Hibban dari Abi Burdah dijelaskan, Ash-Shiddiqi (1977, Al-Islam, II:374) membagi silaturahmi kepada dua bagian, silaturahmi umum dan silaturahmi khusus Silaturahmi umum yaitu, silaturahmi kepada siapa saja; seagama datidak seagama, kerabat dan bukan kerabat. Di sini kewajiban yang harus dilakukan diantaranya menghubungi, mengasihi, berlaku tulus, adil, jujur dan berbuat baik dan lain sebagainya yang bersifat kemanusiaan. Silaturahmi ini disebut silaturahmi kemanusiaan.
Silaturahmi khusus yaitu, silaturahmi kepada kerabat, kepada yang seagama, yaitu dengan cara membantunya dengan harta, dengan tenaga, menolong, menyelesaikan hajatnya, berusaha menolak kemadharatan yang menimpanya, dan berdo’a, dan membimbing agamanya karena takut adzab Allah. Al-Maraghi (V:93) menyebutkan silaturahmi kepada kerabat mu’min, yaitu menghubungkan karena imannya, ihsan, memberi pertolongan, mengasihi, menyampaikan salam, menengok yang sakit, membantu dan memperhatikan haknya.
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan:dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. (QS. 17:26)
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. 13:21)
Dengan memperhatikan dan membandingkan dua hal di atas (Silaturahmi dan Halal bi halal) Silaturahmi lebih bermakna dari pada halal bi halal. Suatu kegiatan yang mengandung nilai baik, alangkah baiknya jika diberi nama yang baik pula. Tradisi berkumpul, bersalaman, saling memaafkan yang dilakukan sebagian orang di Indonesia setelah Idul Fitri yang suka disebut halal bi halal.

Sepuluh Manfaat Silaturahmi
Silaturahmi artinya tali persahabatan atau tali persaudaraan, sedangkan bersilaturahmi yaitu mengikat tali persahabatan. Jadi, untuk mengikat tali persahabatan itu kapan saja waktunya, dan tidak boleh diputuskan, harus dilanjutkan oleh anak dan keturunannya.

Kita pun sebagai umat Islam telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga hubungan silaturahmi (Q.S. An-Nisaa: 1). Sebagai umat Islam, perintah Allah SWT itu harus dipatuhi. Orang yang mematuhi perintah Allah SWT itu adalah orang yang bertakwa. Takwa artinya terpeliharanya sifat diri untuk tetap taat dan patuh melaksanakan perintah Allah SWT serta menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.

Kini dapat kita mengerti, betapa pentingnya silaturahmi dalam Islam. Maka melihat pentingnya silaturahmi tersebut, berikut merupakan 10 manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:

1. Mendapatkan ridho dari Allah SWT.

2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."

3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.

4. Disenangi oleh manusia.

5. Membuat iblis dan setan marah.

6. Memanjangkan usia.

7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.

8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.

9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.

10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Demikianlah 10 manfaat dari suka bersilaturahmi,,,

Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang suka bersilaturahmi....